Pangdam Jaya : Rangkaian Tugas Pengamanan Pemilu Belum Usai, Siapkan Kebugaran Fisik dan Psikis Prajurit

 Jakarta Timur, PATROLI HUKUM.COM - Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiyono kembali mengingatkan para Komandan Satuan di jajarannya untuk tetap fokus pada rangkaian tugas pengamanan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang masih berlangsung dan pada tahapan perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.

Pangdam menekankan bahwa tugas pengamanan Pilpres dan Pileg masih panjang dan terus berlangsung hingga penetapan pemenang oleh KPU Pusat bahkan hingga waktu setelahnya. “Pencoblosan sudah selesai, saat ini sudah pada tahap perhitungan suara oleh KPU, untuk Jakarta Timur dan Jakarta Utara belum menyerahkan hasil ke KPU,” jelas Mayjen TNI Eko Margiyono saat memberikan pengarahan kepada pejabat distribusi-C di Ruang Rapat Lantai IV Kodam Jaya, Jakarta Timur, Senin (13/5).

Pangdam juga menjelaskan, KPU Pusat masih merekap hasil suara dari 34 Provinsi dan akan mengumumkannya pada 22 Mei 2019. Menurutnya, penetapan pemenang nanti, bisa saja ada pihak yang tidak menerima dan melakukan upaya hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau melakukan aksi demonstrasi. “Artinya tugas kita belum selesai. Kecuali pihak yang kalah bisa menerimanya, maka tugas kita selesai. Tapi itu hal sulit terjadi, sehingga tugas pengamanan masih panjang dan melelahkan. Untuk itu, kita harus menjaga kondisi Prajurit agar tidak kelelahan dan tetap sehat baik secara fisik maupun psikisnya (mental),” imbuh Pangdam. 

Menurut Pangdam, kondisi ini sangat diperlukan oleh Prajurit Kodam Jaya, sehingga tidak mudah terpancing dengan aksi-aksi provokasi dari gelombang demonstrasi yang bisa terjadi. "Perlu adanya rotasi Prajurit yang bertugas, jangan hanya mengedepankan efisiensi saja, tapi tetap utamakan faktor kebugaran Prajurit, sehingga tugas pengamanan bisa berlangsung aman sesuai Protap," tegasnya.

Terkait kelancaran tugas pengamanan tersebut, Pangdam juga menekankan agar setiap Prajurit Kodam Jaya dapat mengoperasikan fitur dalam Aplikasi _Mobile_ Pengamanan yang sudah dimiliki. “Pada Pemilu yang lalu, masih ditemukan kesalahan saat pelaporan ke _Command Center_ di Posko Kodam Jaya, sehingga mulai hari ini sudah dimulai sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut di Kodim Jakarta Pusat,” tegasnya lagi. 

Menurutnya, aplikasi tersebut sangat membantu dalam tugas pengamanan Pilpres dan Pileg maupun tugas-tugas Kodam Jaya lainnya, sebab dapat mempercepat pengiriman laporan ke Posko Kodam Jaya secara _real time_, sehingga bisa memangkas waktu birokrasi pelaporan dan bisa mempercepat pengambilan keputusan oleh pejabat yang mempunyai otoritas.

Dalam pengarahan tersebut, Pangdam juga menekankan pengaruh negatif perkembangan media sosial agar diwaspadai bagi seluruh Prajurit Kodam Jaya. “Pengaruh negatif dari perkembangan media sosial harus disosialisasikan kembali ke Prajurit muda baik di level Tamtama, Bintara bahkan hingga ke level Perwira, sehingga para Prajurit tidak ikut-ikutan melakukan penyebaran hoaks di media sosial,” imbuhnya.

Pangdam juga mengingatkan agar Prajurit Kodam Jaya berlaku cerdas menyikapi hoaks di media sosial. “Ingatkan kembali kepada Prajurit, bahwa politik TNI adalah politik negara, jadi siapapun presiden yang terpilih secara konstitusi maka dialah Panglima Tertinggi TNI, sehingga Prajurit Kodam Jaya harus bijak dan cerdas mengamati perkembangan pemberitaan di media, apalagi yang menyeret-nyeret TNI ke ranah di luar TNI,” pungkas Mayjen TNI Eko Margiyono.(MB/Red)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال