Patroli hukum.com (10/08/2024)
Suatu kebiasaan yang lazim bagi setiap orang Batak adalah melestarikan tarombo atau silsilah, Tarombo sudah menjadi suatu keharusan untuk membuktikan jati diri, khusus nya orang batak dimana pun dia berada, dan sudah menjadi ciri khas , baik pun marga Hutanamora Pakpahan.
Tarombo orang Batak adalah tersusun dari garis keturunan dari nenek moyang sampai ke anak cucu yang tidak bisa terlepas dari marga orang batak dan sangat memiliki makna tersendiri bagi marga marga yang memegang teguh apa arti Pilosofinya (DALIHAN NATOLU) dalam arti Somba marhula hula, Manat mardongan tubu elek marboru.
Untuk itulah kehadiran pomparan Hutanamora Pakpahan, hadir dalam orasi damai menegaskan kepada haha Anggi, garis keturunan pomparan Toga Pakpahan Boru bere ibebere sedunia.
Yang mana garis keturunan Toga Pakpahan tersebut adalah: Huta Raja Pakpahan , Hutanamora Pakpahan ,Lumban bosi Pakpahan.
Salah satu orasi damai yang mau dipertegas, dan sangat tidak setuju oleh Hutanamora Pakpahan adalah: tidak menyetujui tim 9 melaksanakan pembentukan dan pelantikan ketua Toga Pakpahan tanpa kehadiran Hutanamora Pakpahan selaku anak ke 2 dari Toga Pakpahan(sesuai undangan tim 9 yang sudah beredar).
Dan menurut Hutanamora Pakpahan sudah tidak sesuai tatanan adat isti adat Batak, khususnya dimarga Toga Pakpahan.
Maka Hutanamora Pakpahan mengambil langkah yang serius untuk melakukan orasi damai untuk memperjuangkan tarombo atau silsilah yang sudah dianut puluhan tahun yang lalu, yang sudah di wariskan nenek moyang pendahulu kepada pomparan marga Toga Pakpahan nasangap nagabei.
Dan seharusnya dijaga dan diluruskan,jika ada yang tidak sepaham,atau kurang lebih dimasa generasi yang sekarang ini,
Hutanamora Pakpahan sangat berharap, selesai orasi damai ini ,bisa timbul pemikir pemikir yang bisa menciptakan kedamaian di rumpun anak Toga Pakpahan dimana pun berada terutama yang dibona pasogit. ungkap; Sentor Hutanamora Pakpahan sebagai ketua Hutanamora Pakpahan Bona pasogit.
Toga Pakpahan salah satu marga besar dan punya banyak keturunan atau pinompar di segala penjuru dunia, dan seharusnya bersatu teguh kuat dan harus tolong menolong untuk sesama terutama di rumpun Toga Pakpahan.
Untuk itu harapan dari Hutanamora Pakpahan, sekalipun melakukan orasi ,semoga ini menjadi berkah momen untuk dapat kembali mempersatukan pomparan Toga Pakpahan Boru bere ibebere .Kekurangan yang selama ini bisa kita hapuskan dan kita perbaiki kedepan untuk terciptanya kerukunan dan kedamaian untuk Toga Pakpahan nasangab nagabei inilah harapan dari Hutanamora Pakpahan.
Dengan adanya Toga Pakpahan tentu sekali memiliki Huta atau sejarah ,serta tambak (Toga Pakpahan mangalap Boru sitindaon) dinamai Huta Bolon sipira Toba sebagai asal mu asal marga Pakpahan yang berlokasi di Desa Pakpahan kec. Onan Runggu, dan tidak bisah terbantahkan atau di hilangkan dari muka bumi ini
Salah satu hasangapon hagabeon dari salah satu turunan dari Toga Pakpahan sudah terbukti dan nyata, memberikan dukungan secara langsung untuk kemajuan di kampung halaman sendiri ,
Menghibahkan secara resmi kepada Pemerintah untuk pembangunan beberapa kantor, sekolahan SMA Negeri, SMP Negeri, SD Negeri dan lainnya. Itulah tandanya bahwa dari salah satu pomparan Toga Pakpahan itu sudah berkembang dan maju pemikiran untuk tarap perkembangan di Bona pasogit.
Dan pemberian penghibaan itu diberikan secara sah demi kemajuan kampung halaman marga Pakpahan secara umum.
Yang memberikan penghibaan adalah anak no 2 dari Toga Pakpahan: Yaitu, Hutanamora Pakpahan,
Yang bertempat tinggal di Huta Bolon Sipira Toba ,Lumban Baringin ,Sosor Pasir ,Lumban Jabi Jabi, Parripean di ikut sertakan perantau dari pomparan Hutanamora Pakpahan.
Adapun persoalan dari garis keturunan Toga Pakpahan menjadi sala satu pemicu untuk tidak sepaham atau sejalan,
yaitu: Toga Pakpahan/boru Sitindaon anaknya 3 ;
1, Hutaraja Pakpahan
2, Hutanamora Pakpahan
3, Lumban bosi PakpahanMenurut Hutanamora Pakpahan ,awal perpecahan dari keturunan marga Pakpahan yaitu ,berebut menjadi anak no 2 dari Toga Pakpahan.
Menurut Hutanamora Pakpahan ,awal perpecahan dari keturunan marga Pakpahan yaitu ,berebut menjadi anak no 2 dari Toga Pakpahan.
Hutanamora Pakpahan mengakui bahwa anak pertama Huta Raja Pakpahan lahir dari istri pertama Toga Pakpahan ,berhubung karena Boru sitindaon lama punya keturunan lagi ,sehingga Toga Pakpahan/Tuan Laen menikah lagi dan lahirlah Lumban Bosi Pakpahan.Tidak berapa lama kemudian istri pertama Toga Pakpahan yaitu Boru sitindaon melahirkan anak lagi yaitu Hutanamora Pakpahan.
Namun Lumban bosi Pakpahan berkeras bahwa Lumban bosi lah anak nomor 2 dari anak toga Pakpahan .
Pengakuan inilah membuat saling klaim tuk menjadi membenarkan satu sama lain.
Padahal menurut dari silsilah Batak Bahwa menentukan dari lahirnya anak atau pomparan ,itu di tarik atau ditentukan dari laki laki atau ama, bukan dari ibu ,atau ina.
Kehadiran Lakkitang jau/sigodang pohul baru ada di generasi ke 7 dari Hutanamora Pakpahan dan selama ini mereka tinggal di tanah adat Hutanamora Pakpahan.
Inilah salah satu awal pemicu diantara marga Pakpahan sehingga terjadi perpecahan di rukun marga tersebut.
Menurut pernyataan Hutanamora Pakpahan yang dikutip awak media bahwa terjadinya tambahan perpecahan dikalangan marga Pakpahan adalah:
Huta Raja Pakpahan dan Lumban Bosi Pakpahan sepertinya sudah mengakui sigodang pohul, bahwa sigodang pohul lah anak ketiga dari Toga Pakpahan menurut persi tim 9.
Disaat pendirian Tugu Pakpahan sudah hampir selesai dan akan melaksanakan pelantikan ketua tim 9. Sebagai ketua pomparan Toga Pakpahan .
Ada tertulis undangan yang beredar bahwa deklarasi ketua tim 9 Toga Pakpahan yaitu , tim 9 dianggap ilegal dan sangat tidak setuju, inilah pernyataan Hutanamora Pakpahan Boru bere sedunia.
Hutanamora Pakpahan sepertinya tidak di anggap sebagai anak no 2 dari Toga Pakpahan/ Boru Sitindaon .Sehingga dalam hal ini ,Hutanamora Pakpahan melaksanakan orasi klarifikasi damai.
Ada pun maksud dan tujuan Orasi damai yang dilakukan oleh Hutanamora Pakpahan,
jika itu benar dikukuhkan atau deklarasi Ketua tim 9 terdiri dari, garis keturun, Huta Raja Pakpahan ,Lumban Bosi Pakpahan ,lakkitang jau atau SGP, menjadi ketua tim 9 Toga Pakpahan,.
Maka Hutanamora Pakpahan secara resmi menolak dan itu kami nyatakan ilegal. Pungkas Hutanamora Pakpahan dengan tegas.
Adapun klarifikasi orasi damai di ketua oleh ; Tarsudin Pakpahan,
Ketua Bona Pasogit; Sentor Pakpahan.
Pembawa spanduk orasi yaitu; Carlon Ependi Pakpahan beserta pomparan Hutanamora Pakpahan.
Tim orasi dari Medan yakni;
* Ir Nelson Pakpahan
*Henri Yunan Pakpahan SE
*Ir .Edgbert Pakpahan MSc
Akhir kata atas nama pomparan Hutanamora Pakpahan;
DAO DO HAMI DI DOLOK, JALA HOLANG DO SIAN LAUT , MOLO MARSADA POMPARAN NI TOGA PAKPAHAN, NAMAOLI PE BOI DO SAUT.
ASA BALIGA MA PAGABE TUMUNDALHON SITADOAN , ARI NI HITA MARGA PAKPAHAN MA GABE, ASAL MA OLO HITA MARSIPAOLO OLOAN
(Ruslan Nurhayati Pakpahan/red)