PATROLI HUKUM.COM, Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957 (HIMAKSOS) DPD kabupaten Bekasi menggelar diskusi publik bertema 'Implikasi Penyederhanaan Regulasi Terhadap Investasi dan Pelayanan Masyarakat di Cafe Warna-Warni, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat Kamis (30/1/2020).
Diskusi diikuti puluhan peserta dari elemen mahasiswa dan pemuda se-Kabupaten Bekasi dengan menghadirkan narasumber seperti Kabid Perizinan DPMPTSP Kabupaten Bekasi Sukmawatty, Dosen Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Bandung Urik Yanto, S.Hum., .M.M., CEO beritaindonesia.com Sardi Adi Saputra serta Pengurus PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Hasan Basri, S.Sos.
Menurut Sukmawatty, investasi salah satu cara untuk mendongkrak perekonomian, sehingga pemerintah terus berupaya menarik investor dan meningkatkan investasi. "Pemerintah mendorong regulasi investasi yang mudah dan sederhana untuk menarik investor," jelasnya.
Lanjutnya, penerapan OSS (Online Single Submission) akan memudahkan masyarakat mengakses layanan perizinan. "Selain itu pemerintah juga telah memangkas perizinan HO (Hinder Ordonantie) yang merupakan izin gangguan lingkungan," tambahnya.
Sementara Urik Yanto memaparkan, upaya pemerintah menyederhanakan regulasi untuk menarik investor harus juga diikuti seluruh masyarakat dengan mempersiapkan diri dengan peningkatan skill agar dapat bersaing di dunia kerja. "Baik bersaing dengan warga setempat maupun warga pendatang," ujarnya.
Sardi Adi Saputra, CEO beritaindonesia.com mengatakan, pemerintah telah membuat aturan yang memudahkan perkembangan dunia usaha, sehingga harus dimanfaatkan oleh masyarakat. "Bagaimana pengaruhnya pada masyarakat tergantung masing-masing pihak untuk mengambil peluang menciptakan lapangan kerja adalah lebih baik daripada sekedar orientasi bisa ditampung kerja," jelasnya.
Ia menambahkan, di Kabupaten Bekasi sangat banyak pelaku usaha kecil yang bisa direkrut atau ditampung untuk dilakukan pembinaan.
Sementara itu, Hasan Basri yang juga pelaku usaha di Kabupaten Bekasi menjelaskan situasi masyarakat terkait premanisme, pungli dan keadaan yang rusuh menjadi penyebab dunia usaha tidak kondusif. "Dinamika sosial politik mempengaruhi minat investor, sehingga kebijakan pemerintah untuk menyederhanakan regulasi memang baik untuk meningkatkan minat investor ke negara kita," bebernya.
Ia berharap mahasiswa dan pemuda sebaiknya optimis menghadapi masa depan dengan selalu berbuat baik dan meningkatkan kemampuan diri. "Sehingga siap menghadapi tantangan termasuk kompetisi di era global," harapnya.(Marlin)
Diskusi diikuti puluhan peserta dari elemen mahasiswa dan pemuda se-Kabupaten Bekasi dengan menghadirkan narasumber seperti Kabid Perizinan DPMPTSP Kabupaten Bekasi Sukmawatty, Dosen Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Bandung Urik Yanto, S.Hum., .M.M., CEO beritaindonesia.com Sardi Adi Saputra serta Pengurus PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Hasan Basri, S.Sos.
Menurut Sukmawatty, investasi salah satu cara untuk mendongkrak perekonomian, sehingga pemerintah terus berupaya menarik investor dan meningkatkan investasi. "Pemerintah mendorong regulasi investasi yang mudah dan sederhana untuk menarik investor," jelasnya.
Lanjutnya, penerapan OSS (Online Single Submission) akan memudahkan masyarakat mengakses layanan perizinan. "Selain itu pemerintah juga telah memangkas perizinan HO (Hinder Ordonantie) yang merupakan izin gangguan lingkungan," tambahnya.
Sementara Urik Yanto memaparkan, upaya pemerintah menyederhanakan regulasi untuk menarik investor harus juga diikuti seluruh masyarakat dengan mempersiapkan diri dengan peningkatan skill agar dapat bersaing di dunia kerja. "Baik bersaing dengan warga setempat maupun warga pendatang," ujarnya.
Sardi Adi Saputra, CEO beritaindonesia.com mengatakan, pemerintah telah membuat aturan yang memudahkan perkembangan dunia usaha, sehingga harus dimanfaatkan oleh masyarakat. "Bagaimana pengaruhnya pada masyarakat tergantung masing-masing pihak untuk mengambil peluang menciptakan lapangan kerja adalah lebih baik daripada sekedar orientasi bisa ditampung kerja," jelasnya.
Ia menambahkan, di Kabupaten Bekasi sangat banyak pelaku usaha kecil yang bisa direkrut atau ditampung untuk dilakukan pembinaan.
Sementara itu, Hasan Basri yang juga pelaku usaha di Kabupaten Bekasi menjelaskan situasi masyarakat terkait premanisme, pungli dan keadaan yang rusuh menjadi penyebab dunia usaha tidak kondusif. "Dinamika sosial politik mempengaruhi minat investor, sehingga kebijakan pemerintah untuk menyederhanakan regulasi memang baik untuk meningkatkan minat investor ke negara kita," bebernya.
Ia berharap mahasiswa dan pemuda sebaiknya optimis menghadapi masa depan dengan selalu berbuat baik dan meningkatkan kemampuan diri. "Sehingga siap menghadapi tantangan termasuk kompetisi di era global," harapnya.(Marlin)
Tags
Himaksos