Kolonel Inf Edwin Sumantha, Dari Ajudan Wapres Jusuf Kalla ke Asintel Kasdam III Siliwangi

PATROLI HUKUM.COM, Jawab Barat - Setelah menyelesaikan masa penugasan selama hampir 1,5 tahun sebagai Ajudan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Kolonel Inf Edwin Adrian Sumantha SH, PG Dipl mendapat promosi jabatan sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Kasdam III/ Siliwangi.

Upacara serah terima jabatan yang dipimpin Pangdam III/ Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, berlangsung di Ruang Sudirman Makodam III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11).

Edwin yang merupakan alumni Akademi Militer 1997 ini menggantikan Kolonel Inf Bayu Sudarmanto.

Selain memimpin Laporan Korps Serah Terima Jabatan Asintel Kasdam, Mayjen Nugroho Budi Wiryanto juga memimpin Penyerahan Tugas Kasandidam (Kepala Sandi Kodam) serta Tradisi Penerimaan dan Pelepasan Perwira Kodam III.

Menurut Pangdam dalam sambutannya, pergantian pejabat merupakan bagian dari sistem pembinaan organisasi dan personel, yang disesuaikan dengan dinamika tuntutan dan tantangan tugas.

Sinkronisasi dari kedua hal ini perlu senantiasa dilakukan secara konsisten, sehingga dengan hadirnya pejabat baru diharapkan dapat menciptakan iklim kerja yang semakin kondusif, sekaligus sebagai peluang bagi pengembangan kemampuan manajerial perwira agar tugas pokok organisasi dapat dilaksanakan secara optimal.

Usai sertijab Asintel, dilanjutkan Sertijab Ketua Persit KCK Cabang I Sinteldam dari Ny. Yus Bayu Sudarmanto kepada Ny. Evi Edwin Adrian di Kantor Persit PD III/Slw.

Edwin Sumantha dikenal lama bertugas di Ibukota Jakarta. Sejak melepas jabatannya sebagai Danyon 31 Grup 3 Kopassus, kelahiran Jakarta 23 Oktober 1975 ini dipercaya mengisi pos  Danden 4 Grup A Paspampres, yang bertanggung jawab untuk pengamanan pribadi kepala negara.

Dari situ, Edwin dipromosikan menjadi Dandim 0501/ Jakarta Pusat BS Kodam Jaya. Setelah itu berturut-turut menjadi Kasbrigif 1 PIK/Jaya Sakti Kodam Jaya dan Kasbrigif Mekanis 1 PIK/JS Kodam Jaya.

Setelah itu untuk kedua kalinya Edwin mengisi jabatan komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat BS. Di sini ia menerima pangkat kolonel seiring peningkatan status Kodim 0501.

Soal dua kali menjadi Dandim 0501, Edwin pernah mengatakan bahwa itu adalah permintaan Mayjen TNI Jaswandi (Pangdam Jaya) untuk kembali menjadi Dandim 0501/JP pada 2017.

“Kata beliau, saya ingin tidur nyenyak, dan saya dipercaya jadi dandim,” tutur Edwin ketika itu.

Dengan malang melintang di Kodim 0501 yang wilayah tanggung jawabnya Ring 1 pengamanan presiden, wakil presiden serta VVIP lainnya, Edwin mudah meraih kepercayaan pimpinan TNI untuk dipercaya menjadi Ajudan Wapres.

Saat menjadi Dandim 0501, banyak tugas penting dijalani Edwin yang bersinggungan langsung dengan Istana Kepresidenan.

“Alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya dengan baik,” ujar lulusan Sesko di New Zealand Joint Command and Staff Course No.52 tahun 2011 ini.

Sebutlah mengamankan pelantikan presiden dan wapres dilanjutkan pawai yang diikuti Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dari Bundaran Hotel Indonesia ke Istana Merdeka pada 20 Oktober 2014.

Sebagai Dandim pun, ia berkali-kali bersama Kapolres Metro Jakarta Pusat harus melayani aksi penyampaian pendapat elemen masyarakat.

Seperti aksi di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jalan Diponegoro pada 17 September 2017.

Sebagai Komandan Distrik Militer 0501, Kolonel Edwin Adrian Sumantha bersama Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto (saat ini Dirreskrim Umum Polda Metro Jaya) berusaha menenangkan massa di luar Gedung LBH dan membuat situasi menjadi kondusif kembali.

Tidak hanya mumpuni sebagai komandan lapangan, Kolonel Edwin juga piawai sebagai penulis. Terbukti dengan meraih juara 2 lomba karya tulis terkait Teritorial Angkatan Darat 2018, Kelompok Perwira Menengah.

Saat itu Edwin mengangkat karya tulis dengan judul “Mengoptimalkan Peran Kodim Melalui Kerja Sama dan Koordinasi Dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Untuk Menangani Unjuk Rasa di Wilayah Ibukota Guna Mencegah Konflik Sosial”.

Begitu juga ketika diminta komentarnya selama mendampingi Jusuf Kalla (JK) sebagai Ajudan, Edwin mengakui banyak pelajaran berharga bisa dipetiknya selama menjadi Ajudan Wapres.

Di antaranya mengetahui perhatian JK yang begitu besar kepada TNI.

“Saat menjadi Adc Wapres saya mengetahui peran Bapak JK dalam pembuatan Panser Anoa sangat besar. Mulai dari penyediaan dana, ide desain ranpur sampai penamaan ranpur Anoa,” jelas Edwin.

Dengan pengalaman penugasan di Kopassus serta jabatan strategis yang sudah dijalani alumni SMA Taruna Nusantara ini, tentu menjadi bekal berharga untuk menjalani jabatan baru sebagai Asintel Kasdam III Siliwangi.(Marlin)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال