Patrolihukum.com,
Kabupaten Tapanuli Utara sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar yang harus dikembangkan untuk mewujudkan tujuan utama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah secara keseluruhan dengan memanfaatkan posisi geografis dan potensi demografi (sumber daya manusia) serta mengoptimalkan potensi sumberdaya alam dan faktor-faktor lingkungan strategis lainnya.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara di bawah kepemimpinan Drs Nikson Nababan MSi sebagai Bupati dan Sarlandy Hutabarat sebagai Wakil Bupati dituntut untuk mewujudkan visi Tapanuli Utara Sebagai ‘Lumbung Pangan Dan SDM Yang Berkuwalitas Serta Tujuan Wisata’.
Visi yang telah dituangkan pada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2020-2024 menjadi landasan atau pijakan bagi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam menyusun dan melaksanakan berbagai program pembangunan di berbagai sektor.
Untuk mewujudkan visi yang menjadi cita-cita Nikson Nababan bersama Ir. Sarlandy Hutabarat saat kampanye pada Pilkada Taput Tahun 2020 lalu tidak akan berhasil tanpa dukungan berbagai pihak. Salah satu diantaranya peran serta masyarakat yang tersebar di 15 (Lima belas) kecamatan.
Peran serta masyarakat dalam mewujudkan visi pembangunan itu, tentu tidak muncul begitu saja tanpa melakukan edukasi dan motivasi terhadap berbagai lapisan masyarakat untuk terdorong ikut mendukung dan mensukseskan berbagai program pembangunan di berbagai sektor.
Pentingnya peran serta masyarakat dalam mewujudkan Visi itu berbagai upaya telah dilakukan Pemkab taput, termasuk memberikan edukasi, motivasi dan pencerahan terhadap masyarakat melalui berbagai program pembangnunan.
Terlepas dari adanya hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan Visi itu, Namun Pemkab Taput dibawah kepemimpinan Nikson Nababan telah menorehkan berbagai prestasi dalam 8 tahun memimpin Tapanuli Utara.
Karakteristik lokasi dan wilayah Kabupaten Tapanuli Utara menggambarkan mengenai luas dan batas wilayah administrasi, letak dan kondisi geografis, topografi, geologi, hidrologi, klimatologi dan penggunaan lahan serta potensi penggunaan lahan.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik yang timbul akibat aktifitas ekonomi dalam periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang memiliki residen atau non residen (BPS, 2016).
Hal tersebut akhirnya dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa. Besarannya tergantung pada hasil penggunaan potensi faktor faktor produksi seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, modal dan teknologi serta semangat berwirausaha masyarakatnya dalam melakukan kegiatan ekonomi. Perkembangan kegiatan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara dicerminkan dengan PDRB, baik yang dinilai dalam harga konstan maupun harga berlaku.
Menurut BPS bahwa Data Pendapatan Nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Hal tersebut dapat dipergunakan untuk melaksanakan analisis ekonomi suatu wilayah yang meliputi : PDRB harga konstan (riil) yang dapat dipergunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, PDRB harga berlaku (nominal) yang menunjukkan kemampuan sumberdaya ekonomi yang dihasilkan suatu wilayah, distribusi PDRB untuk menggambarkan struktur perekonomian atau menunjukkan peranan kategori ekonomi suatu wilayah, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku yang menunjukkan nilai PDB per satu orang penduduk dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan yang berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Tapanuli Utara, nilai PDRB Kabupaten Tapanuli Utara atas dasar harga konstan pada tahun 2016 sebesar 5,07 triliun rupiah dan meningkat menjadi 5.85 triliun pada tahun 2020.
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini membuat banyak lapangan usaha mengalami kesulitan untuk tumbuh. Apabila kita melihat tabel 2.11 maka ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2020 tumbuh melambat sebesar 1,50 persen, sedangkan Provinsi Sumatera Utara mengalami kontraksi atau pertumbuhan minus sebesar 1,07 persen dan secara nasional pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,07
Meningkatkan Akses Pendidikan
Dalam visi meningkatkan akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas dilakukan terobosan gratis biaya pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMP. Sekolah sekolah ditingkatan itu, kini tidak lagi diperbolehkan melakukan pungutan biaya pendidikan yang membebani orang tua siswa, karena Pemkab Taput telah mengalokasikan dana yang cukup besar guna menjamin kegiatan proses belajar mengajar (PMB) di sekolah dapat berjalan baik.
Bila ada pungutan yang tidak jelas dan dianggap membebani orang tua siswa untuk alasan pendidikan pada jenjang tingkat pendidikan diatas maka akan ditindak tegas dengan sangsi-sangsi sebagaimana disampaikan Bupati Taput Nikson Nababan dalam setiap pertemuan.
Dengan program pendidikan gratis itu diharapkan tidak ada lagi anak-anak di Tapanuli Utara tidak tamat SMP alasan biaya sekolah tidak ada. Sedangkan untuk memotivasi anak anak berprestasi dari keluarga yang tidak mampu diberikan bantuan beasiswa yang berasal dari Pemkab Taput, PT Inalum dan beasiswa lainnya.
Untuk memastikan seluruh sekolah memiliki guru sesuai bidang pelajaran maka sudah dilakukan pemerataan guru. Khusus untuk guru-guru yang mengabdi di desa terpnecil dan sangat terpencil diberikan intensif tambahan tiap bulannya.
Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gratis
Pemkab Taput tetap mempertahankan program dan anggaran berobat gratis yang sudah dilaksanakan dua tahun terakhir ini kendati kementerian kesehatan sudah mencanangkan program pengobatan gratis semua pasien kelas 3 rumah sakit pemerintah dan daerah.
Upaya dalam memberikan kesejahteraan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang ekonominya lemah tidak mampu mendapatkan pelayanan kesehatan, pemkab Taput juga telah menjalankan berbagi program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dan jaminan persalinan (Jampersal) bagi ibu-ibu hamil yang hendak melahirkan.
Pelayanan jaminan kesehatan ini bisa didapat mulai dari Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Puskesmas hingga sampai rumah sakit rujukan.
Kedepan seluruh pelosok desa yang ada di 15 Kecamatan di Tapanuli Utara memiliki pos kesehatan desa yang disingkat dengan Poskesdes. Tujuannya untuk memudahkan masyarkat di desa desa, pelosok dan pedalaman mendapat pelayanan. Dana alokasi untuk program ini telah dianggarkan. Begitu juga dengan dana pembangunan sejumlah puskesmas pembantu (Pustu).
Selanjutnya setiap Puskesmas diprogramkan buka 24 jam melayani kesehatan masyarakat baik dengan sistim berobat jalan maupun sistim rawat inap. Seiring dengan itu, berbagai fasilitas yang memadai perlahan sudah mulai disediakan.
Menjadikan Tapanuli Utara Sebagian Industri Pertanian
Untuk sektor ini, Pemkab Taput berusaha, menjalin kerjasama dengan beberapa pengusaha di bidangnya untuk menjamin penampungan komoditi hasil pertanian masyarakat dengan harga beli yang wajar. Melalui kerjasama itu diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak antara petani dan pengusaha.
Selain upaya menjalin kerjasama, sejumlah alat pertanian, mulai dari traktor sudah disiapkan bahkan sbagian sudah beroperasi di lapangan. Penyediaan ini dimaksudkan untuk membantu pengolahan lahan masyarkat, bahkan penyediaan berbagai bibit-bibit unggul ,hingga ketersedian pupuk bersubsidi juga sudah diprogramkan demi mencapai kemakmuran masyarakat Taput kedepan.
Selain itu, Pemkab Taput juga memprogramkan tenaga tenaga penyuluh yang handal, untuk membimbing petani mengelola kegiatan pertanian di lapangan. Juga meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian mulai dari budidaya, pasca panen dan pengemasan serta membentuk pusat pemasaran dengan sarana pasar yang memenuhi standard aman.
Sektor Pertanian memegang peranan penting dan merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara. Sektor pertanian memberikan fasilitas dan dorongan yang lebih terarah bagi perkembangan pembangunan kerakyatan. Potensi pertanian di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara beraneka ragam dan tersebar di seluruh kecamatan. Bidang pertanian unggulan meliputi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan. Unggulan tanaman pangan adalah padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar serta kacang tanah. Sedangkan unggulan tanaman hortikultura adalah cabai merah, bawang merah, alpukat, jeruk dan nenas. Unggulan tanaman perkebunan adalah kopi dan kakao. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara mayoritas penduduk Kabupaten Tapanuli Utara bermata pencarian sebagai petani. Oleh karena itu, produk pertanian khususnya tanaman pangan merupakan salah satu andalan utama bagi peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Bagi sebagian besar keluarga petani, hasil pertanian selain dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, juga menjadi sumber pendapatan untuk pemenuhan hidup ekonomi rumah tangga. Potensi lahan yang cukup luas yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara sangat cocok untuk pengembangan pertanian komoditi pangan dan palawija dan pengembangan komoditi perkebunan.
Pengembangan sub sektor tanaman pangan di Kabupaten Tapanuli Utara cukup potensial karena didukung oleh potensi lahan yang cukup luas, yang meliputi : potensi lahan sawah seluas 16.879 Ha dan lahan kering untuk tanaman pangan dan perkebunan seluas 126.095 Ha.
Pada tahun 2020, hampir semua komoditi mengalami penurunan produksi seperti, padi sawah, padi ladang (gogo), kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar.
Tanaman Hortikultura
Sub sektor hortikultura merupakan komoditas yang cukup potensial dikembangkan secara agribisnis karena punya nilai ekonomis dan nilai tambah cukup tinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya.
Selain fungsi ekonomi tersebut tanaman hortikultura mempunyai nilai kalori cukup tinggi, merupakan sumber vitamin, mineral, serat alami dan anti oksidan, sehingga selalu diperlukan oleh tubuh sebagai sumber pangan maupun nutrisi serta berpengaruh terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani. Melihat manfaat dan fungsinya dapat dikatakan hortikultura dapat diandalkan untuk memajukan perekonomian daerah. Komoditi hortikultura mencakup tanaman buah-buahan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hias (florikultura) dan tanaman bahan obat (biofarmaka).
Hortikultura memegang peran penting dan strategis karena perannya sebagai komponen utama pada pola pangan harapan. Komoditas hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan memegang bagian terpenting dari keseimbangan pangan, sehingga harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kontribusi sub sektor tanaman hortikultura ini perlu terus ditingkatkan, mengingat tanaman ini merupakan tanaman sela diantara musim tanam padi berikut. Beberapa wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara bahkan menjadikan tanaman ini menjadi komoditi utama pertanian dari wilayah bersangkutan.
Tanaman buah adalah suatu kelompok jenis tanaman hortikultura yang telah mampu berkontribusi bagi pembangunan. Komoditas ini juga sangat potensial dan prospektif untuk diusahakan karena metode pembudidayaan cenderung mudah dan sederhana. Kegiatan usaha tani buah-buahan juga berperan besar dalam peningkatan pendapatan masyarakat, hal ini dikarenakan komoditas tersebut memiliki nilai komersial yang cukup tinggi dibandingkan dengan komoditas yang lainnya.
Nenas menjadi salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Tapanuli Utara yang produksinya pada tahun 2020 mencapai 155.139,20 ton dengan area pertanaman terluas di Kecamatan Sipahutar. Peningkatan jumlah produksi nenas ini diakibatkan oleh bertambahnya areal panen dan penggunaan teknologi pertanian yang efektif.
Tanaman Perkebunan
Ditinjau dari segi iklim dan ketersediaan lahan Kabupaten Tapanuli Utara sangat cocok dan sesuai untuk pengembangan tanaman perkebunan. Pada umumnya perkebunan di daerah ini merupakan usaha perkebunan rakyat dan belum terdapat usaha perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan. Walaupun demikian di masa mendatang diharapkan perkebunan rakyat ini semakin berkembang. Jenis komoditi unggulan yang dibudidayakan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara adalah tanaman kopi arabika.
Hal ini terlihat dari besarnya luas tanaman kopi arabika dengan luas tanam terbesar ada di Kecamatan Siborong-borong. Kemudian diikuti oleh tanaman kemenyan dengan luas tanam terbesar terdapat di Kecamatan Pangaribuan.
Peternakan
Dalam mendukung pengembangan usaha peternakan di daerah ini terdapat potensi lahan padang penggembalaan yang tersebar di seluruh kecamatan. Jenis ternak yang dikembangkan di Kabupaten Tapanuli Utara adalah ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas.
Melalui berbagai program bidang peternakan di Kabupaten Tapanuli Utara Secara umum populasi ternak bertambah setiap tahun dan produksi ternak terbanyak adalah kerbau, babi dan ayam yang merupakan konsumsi daging utama masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan untuk protein hewani, populasi dan produksi ternak tersebut harus ditambah agar tercapai swasembada pangan.
Kelembagaan Pertanian
Kelembagaan pertanian adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang terkait erat dengan penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan.
Dalam kehidupan komunitas petani, posisi dan fungsi kelembagaan petani merupakan bagian pranata sosial yang memfasilitasi interaksi sosial atau social interplay dalam suatu komunitas.
Kelembagaan pertani juga memiliki titik strategis (entry point) dalam menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang ada di pedesaan perlu diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan posisi tawar petani (kelompok tani).
Peran kelembagaan dalam membangun dan mengembangkan sektor pertanian sangat mendukung pembangunan sektor pertanian. Dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia petani dilakukan pemberdayaan petani melalui penyuluhan.
Keberadaan balai penyuluhan dan tenaga penyuluh pertanian sangat memegang peranan penting didalam pemberdayaan dan keberhasilan pembangunan sektor pertanian di daerah ini.
Menjamin Ketersediaan , Pupuk Bersubsidi
Untuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi ini, kepercayaan penuh diserahkan kepada pihak ketiga yakni perusahaan daerah (Perusda) Pertanian untuk mengelolanya di lapangan. Perusda ini harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat menyangkut pupuk bersubsidi dan Perusda diharapkan bisa menjadi obat yang bagus bagi rakyat petani.
Selain membuka peluang pekerjaan bidang ini juga dalam rangka mendukung program Pemkab lumbung pangan dibutuhkan tangan-tangan bersih untuk menjamin ketersediaan pupuk, sehingga rakyat pegiat pertanian yang membutuhkan tidak perlu memikirkan pupuk saat musimnya tiba.
Ketersediaan pupuk di masyarakat menjadi penting dalam suksesnya program lumbung pangan. Selanjutnya Perusda Pertanian ini juga harus menjadi fasilitator bagi para petani. Sosialisai dan komunikasi dengan petani wajib dilakukan agar problem yang ada di petani bisa dipecahkan solusinya.
Urusan Pemerintahan Bidang Perindustrian dan Perdagangan
Pengembangan sektor industri dan perdagangan diarahkan untuk mendorong terciptanya struktur perekonomian antara sektor pertanian dan sektor industri, perluasan lapangan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, pemanfaatan sumberdaya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Jenis usaha pada umumnya merupakan industri skala kecil/kerajinan menengah.
Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2016 sebanyak 3.734 unit dan menurun pada tahun 2020 menjadi 3.716 unit. Hal ini disebabkan adanya pandemi Covid19 yang mengakibatkan pengusaha menutup usahanya. Dengan menurutnya jumlah industri maka tenaga kerja juga semakin menurun dimana pada tahun 2016 sebanyak 8.003 orang menjadi 7.788 orang pada tahun 2020.
Keuangan
Kabupaten Tapanuli Utara memantapkan komitmennya untuk mencapai good governance dalam pengelolaan pemerintahan. Kerja keras ini membuahkan hasil dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
Permasalahan yang dihadapi dalam fungsi pengelolaan keuangan adalah adanya dinamika kebijakan pemerintah dan dinamika implementasi penganggaran dari OPD, kurangnya pemahaman OPD terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah, masih adanya program kegiatan yang tidak signifikan mempercepat pencapaian target indikator, belum optimalnya pengelolaan pemanfaatan kekayaan daerah serta kurang optimalnya pendapatan daerah.
Target yang akan dicapai pada akhir RPJMD adalah peningkatan pengelolaan pengelolaan keuangan dan aset daerah dalam mempertahankan kondisi posisi akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (Opini BPK) WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) melalui kebijakan peningkatan sinergitas perencanaan dan penganggaran, penyempurnaan regulasi, meningkatkan kualitas belanja daerah, mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan daerah, menggali potensi potensi baru pendapatan daerah, peningkatan kualitas dan effisiensi pengelolaan BUMD, peningkatan investasi daerah serta meningkatkan kualitas pengendalian dan pelaporan keuangan dan aset daerah.
Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah sampai saat ini antara lain belum meratanya distribusi jumlah pegawai antar OPD. Keterbatasan pemenuhan kebutuhan PNS disebabkan kuota formasi CPNS yang terbatas, belum optimalnya kapasitas pegawai, belum optimalnya pengelolaan administrasi kepegawaian dan belum optimalnya sistem penghargaan atas kinerja pegawai termasuk untuk pemberian tambahan penghasilan pegawai belum berdasarkan pada beban kerja.
Target yang akan dicapai pada akhir tahun RPJMD dalam domain fungsi penunjang kepegawaian dan diklat adalah meningkatkan pengembangan, pendayagunaan, pembinaan dan layanan aparatur yang optimal. Berdasarkan pada permasalahan dan kondisi yang ada maka untuk mencapai target yang ditetapkan disusun strategi dengan peningkatan pendayagunaan, pengembangan dan pelayanan aparatur.
Sedangkan kebijakan yang ditempuh adalah meningkatkan pengelolaan kepegawaian, meningkatkan kualitas, kuantitas dan jenis pendidikan serta pelatihan bagi aparatur. Kebijakan yang mendorong pengembangan aparatur ini diindikasikan dengan adanya formasi pegawai sebagai pedoman manajemen kepegawaian, keterisian jabatan ASN sesuai kompetensi dan diklat sesuai kebutuhan.
Sedangkan kebijakan yang mengarah pada pendayagunaan aparatur diindikasikan dengan ratio distribusi pegawai yang berimbang dan kenaikan pangkat tepat waktu. Untuk kebijakan pembinaan dan pelayanan aparatur diindikasikan dengan penurunan pegawai yang tidak dijatuhi hukuman disiplin, layanan kepegawaian tepat waktu serta layanan kepegawaian yang berbasis sistem informasi.
Meningkatkan Kuantitas Jalan
Program ini secara marathon dan perlahan sudah dikerjakan sejak tahun pertama dalam periode pertama Niksaon Nababan dilantik menjadi Bupati Taput dengan cara pengaspalan sejumlah ruas jalan dari Ibukota Kabupaten menuju Kecamatan dengan peningkatan kualitas dari lapen ke hotmix.
Seperti janji janji politik saat berkampanye dulu, program ini kata Bupati Taput Nikson Nababan bertujuan untuk memperlancar transprotasi masyarakat guna mendukung kegiatan perekonomian.
Selain dari pada itu, peningkatan jalan dari aspal lapen ke hotmix mampu bertahan lama. Artinya ketahan kualitas jalan hotmix akan lebih kuat jika dibandingkan jalan lapen.
Kemudian kedepan pengaspalan jalan dengan lapen untuk seluruh ruas jalan penghubung Ibukota Kecamatan dengan desa - desa dan dusun - dusun. Sehingga kedepannya tidak ada lagi jalan desa maupun dusun yang masih jalan perkerasan, dengan begitu hasil-hasil pertanian dari desa dan dusun mulus diangkut ke pasar-pasar.
Sedangkan jalan penghubung antar desa dan dusun yang masih terisolir diprogramkan pembukaan jalan. Pembukaan jalan itu minimal bisa dilalui kendaraan roda dua.
Aspek Daya Saing
Daerah Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional atau internasional.
Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Analisis fokus kemampuan ekonomi daerah dilihat dari indikator kemampuan daerah dalam meningkatkan pendapatan masyarakatnya, salah satunya melalui konsumsi akhir rumah tangga, yang merupakan pengeluaran terbesar atas berbagai barang dan jasa yang tersedia.
Data PDRB yang diciptakan di Kabupaten Tapanuli Utara, ternyata sebagian besar masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Dengan kata lain, sebagian besar produk (domestik) yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara maupun produk impor yang didatangkan dari luar wilayah akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir oleh rumah tangga.
Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah tangga (PK-RT) merupakan pengeluaran terbesar atas berbagai barang dan jasa yang tersedia menunjukkan bahwa dari seluruh nilai tambah bruto (PDRB) yang diciptakan di Kabupaten Tapanuli Utara, ternyata sebagian besar masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumahtangga.
Dengan kata lain, sebagian besar produk (domestik) yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara maupun produk (impor) yang didatangkan dari luar wilayah akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir oleh rumahtangga.
Dalam suatu perekonomian, fungsi utama dari institusi rumahtangga adalah sebagai konsumen akhir (final consumer) atas barang dan jasa yang tersedia, termasuk konsumsi oleh rumahtangga khusus (seperti penjara, asrama dan lain-lain).
Selama periode tahun 2016 - 2020 pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga mengalami peningkatan, baik dari sisi nominal (atas dasar harga berlaku) maupun secara riil (atas dasar harga konstan). Kenaikan jumlah penduduk menjadi salah satu pendorong terjadinya kenaikan nilai pengeluaran konsumsi rumahtangga.
Pada gilirannya kenaikan tersebut juga akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Apabila kita amati, maka komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga digunakan sebagian besar untuk makanan, minuman dan rokok.
Sumber Daya Manusia
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan aset pembangunan suatu wilayah yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum. Sumberdaya manusia yang tangguh, mandiri, berkualitas baik fisik maupun mental akan menjadi modal bagi suatu wilayah dalam mengolah sumberdaya yang ada, memanfaatkan potensi dan menjawab permasalahan pembangunan yang ada. Pembangunan SDM di Kabupaten Tapanuli Utara diarahkan untuk menyiapkan SDM yang terampil, inovatif, kompetitif dan disiplin dalam rangka meningkatkan laju pembangunan daerah.
Indikator pembangunan SDM dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk pada suatu wilayah. SDM yang berkualitas akan meningkatkan daya saing dan perkembangan investasi yang masuk di suatu daerah. Kualitas tenaga kerja yang rendah mengakibatkan kesempatan kerja semakin kecil dan terbatas, karena mayoritas perusahaan-perusahaan atau lapangan kerja lainnya lebih memilih tenaga kerja yang berkualitas baik.
Selain itu, kualitas tenaga kerja juga ditentukan oleh kondisi internal tenaga kerja itu sendiri seperti : motivasi kerja, keahlian/ketrampilan, pengalaman kerja, serta sikap dan perilaku.
Salah satu ukuran kualitas SDM yang terkait dengan kualitas tenaga kerja adalah tingkat pendidikan angkatan kerja. Angkatan kerja yang berkualitas memiliki daya saing lebih dalam mengisi kesempatan kerja baik di dalam maupun luar negeri.
Tapanuli Utara didominasi penduduk dengan lulusan SLTA. Hal ini perlu diantisipasi oleh Pemerintah Daerah melalui pembukaan lapangan pekerjaan atau membina para generasi muda untuk menjadi wirausaha muda (data tahun 2020 tidak tersedia).
Tingginya jumlah angkatan kerja juga akan berpengaruh pada besarnya kapasitas penduduk usia kerja untuk menopang penduduk usia tidak produktif, sehingga nilai rasio ketergantungan akan cenderung menurun. Indikator yang menggambarkan ketergantungan penduduk non produktif terhadap kelompok usia produktif adalah rasio ketergantungan.
Kondisi yang timpang dengan kecenderungan besarnya kelompok usia non produktif akan menyebabkan tekanan di bidang ekonomi dan sosial.
Menjadikan Desa Sebagai Pusat Percepatan Pembangunan
Desa masih sering dipersepsikan sebagai kantong kemiskinan dan rawan mengalami ketidakadilan sosial. Data statistik menunjukkan sejumlah Desa dari 252 Desa/Kelurahan terdapat ditinggali sebagian penduduk masih mengalami marginalisasi, keterisolasian, keterbatasan akses sumber daya, akses pembangunan, serta keterbatasan pada segala akses kehidupan.
Umumnya pembangunan yang dilaksanakan di desa dianggap tidak populis dan tidak meningkatkan perekonomian desa. Investor juga enggan berinvestasi di desa yang diyakini tak berprospek cerah.
Barangkali dengan fakta ironis inilah yang menggugah hati Bupati, Nikson Nababan yang cinta pada daerah kelahirannya, peduli dengan kondisi tersebut. Tidak mau mengeluh, tidak sekedar berwacana atau opini, Nikson sungguh-sungguh dengan revolusi konsep pembangunan berbasis pedesaan di kabupaten yang dipimpinnya, Tapanuli Utara.
Setiap Desa juga telah diprogramkan kegiatan-kegiatan pembangunan dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Membangun Pemerintahan Good and Clean Govermen dengan sistim E-Govermen
Seperti yang kita ketahui bahwa semua masyarakat menginginkan pemerintahan yang bebas dari korupsi, masyarakat ingin agar sistem pemerintahan yang ada mulai dari perangkat desa harus berjalan dengan baik tanpa menimbulkan dampak negative pada masyarakat.
Artinya terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik atau ‘good governance’ merupakan ‘impian’sekaligus harapan semua karena melalui pelaksanaan good governance, upaya penciptaan aparatur pemerintah yang bersih, bebas dari tindakan yang tidak terpuji serta tidak berpihak pada kepentingan masyarakat diharapkan dapat diwujudkan secara nyata.
Tata permerintahan yang baik ini sudah mulai diwujudkan mulai dari reformasi birokrasi.Penempatan seorang pejabat eselon II dan III dilakukan berbasis kemampuan dengan sistim uji kelayakan dan kepatutan fit and propertest, berdasarkan latar belakang pendidikan kepangkatan.
Maksudnya baik yaitu untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih efektif, efesien, transparan, jujur, dan bertnggung jawab serta menerapkan sistim perkantoran melalui e-office yang terukur khususnya pelayanan administrasi untuk masyarakat. Sehingga pengurusan setiap administarasi kependudukan seperti akte kelahiran, akte nikah dan dokumen penting berupa ijin-ijin usaha prosesnya tidak lama lama.
Dengan demikian, mengembangkan kapasitas dan mewujudkan good governance merupakan instrumen utama untuk mengatasi berbagai masalah sebagaimana yang dihadapi masyarakat selama saat ini.
Mengembangkan Minat Bakat Generasi Muda, dibidang Seni, Budaya dan Olahraga.
Pemuda memiliki pengaruh besar dalam pembangunan nasional di masa depan. Pemuda tidak hanya dibebankan tanggungjawab biasa seperti bekerja atau belajar. Lebih dari itu pemuda memiliki tanggungjawab meningkatkan kualitas dirinya melalui berbagai sarana yang ada.
Sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki dan berguna bagi kehidupan orang banyak. Potensi para pemuda ini juga diharapkan mampu melahirkan kekuatan positif dan menjadi agen-agen perubahan dalam menyuksekan program pembangunan.
Sadar atau tidak sadar, banyak orang yang menyukai Seni dan Olahraga, Namun tidak banyak dari mereka dapat menunjukkan bakat mereka tersebut. Oleh karena itu pemkab Taput menyediakan tempat keterampilan seni, kerajinan (tenun) dan budaya serta olahraga berdasarkan talenta.
Selain kegiatan olahraga, berbagai kegiatan pemuda dibidang seni juga sudah kerab diselenggarakan guna untuk menyalurkan bakat-bakat/potensi yang dimiliki oleh putra dan putri terlebih kalangan pelajar di Taput.
Seorang Ilmu Psikolog berkata bahwa setiap orang masing-masing mempunyai bakat di bidang seni, baik itu berupa kerajinan tangan, gambar, music, tari ataupun drama. Bakat tersebut baiknya harus disalurkan agar dapat meningkatkan bakat tersebut. Dan sangat berbahaya ketika manusia ingin menyalurkan bakat / potensinya dan saat itu keinginannya tidak terekspoliritasikan maka itu dapat mengganggu kejiwaannya.
Program Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Program sekolah gratis, Pemberian insentif tenaga pendidik disekolah terpencil dan sekolah sangat terpencil, Insentif guru honor tingkat paud, sd dan smp, Pemberian bea siswa bagi siswa-siswi yang berprestasi dan yang kurang mampu. Pengembangan kualifikasi akademik guru mata pelajaran ke tingkat sarjana (S-1), Pembangunan unit sekolah baru SMP Negeri 7 Tarutung, dan SMP N 6 Garoga.
Kemudian Pembangunan unit sekolah baru SMA 1 Purbatua dan SMA N 2 Parmonangan, Pengadaan bus sekolah desa terpencil, Penataan lingkungan sekolah yang nyaman, asri dan tertata, Pemberian bantuan beasiswa bagi siswa-siswi yang berprestasi dan kurang mampu untuk kuliah di perguruan tinggi negeri, Pemberian beasiswa bagi mahasiswa –mahasiswi Tapanuli Utara.
Dalam pelaksanaan fokus terhadap pelaksanaan sumber daya manusia yang berkualitas pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melaksanakan pendidikan pelatihan keterampilan yang berbasisi kompetensi kepada warga masyarakat yang menghasilkan produksi atau bentuk nyata dari hasil pelatihan seperti pupuk organic padat, pupuk organic cair, pestisida nabati, pakan ternak, turbin pembangkit listrik mesin mesin pertanian, mesin ekstraktor lebah madu, kotak madu yang hasil produksi tersebut langsung diserah terimakan kepada masyarakat untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Demikian juga dengan pelaksanaan pelatihan pemagangan ke jepang melalui kegiautan magang di perusahaann-perusahaan yang ada di jepang sebanyak 40 orang dan kegiatan pendidikan pokasi ausbildug ke negara jerman sebanyak 40 orang yang dalam hal ini seluruh fasilitas belajar mengajar dan makan minum peserta kegiatan dibiayai oleh pemerintah kabupaten tapanuli utara.
Program di Bidang Kesehatan
Proram berobat gratis ditingkat puskesmas, Pemberian insentif kepada tenaga kesehatan yang berada di fasilitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan sangat terpencil, Pemberian insentif tenaga kesehatan sukarela di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, Pelayanan puskesmas 24 jam.
Pembenahan mulai dari sumberdaya manusia, alat kesehat , infrastruktur, ambulance dan puskesmas keliling, Pendirian rumah sehat jiwa di Kecamatan Pangaribuan, Pemberian premi jamkesda sebanyak 36,000 jiwa dari APBD, Public safety center (psc ) 119 yang selalu siap melayani disetiap Kecamatan.
Selanjutnya pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, bayi , balita dan lansia, Pembinaan lansia dengan senam dan pemeriksaan kesehatan, Peningkatan pelayanan rumah sakit umum daerah tarutung yang telah menjadi badan layanan umum daerah (blud) dan sudah terakreditasi paripurna (bintang 5),
Penempatan dokter spesialis dan pemberian insentif doker spesialis full timer sebanyak 30 orang, Penyediaan fasilitas medical check up, ct scan, mesin haemodolisa serta pelayanan gawat darurat melahirkan 24 jam, Pembangunan dan penyediaan fasilitas pelayanan covid19 dan menjadi pusat rujukan Tapanuli Raya, Pembangunan therapeutik feeding center (tfc) di puskesmas siborongborong dalam penanganan stunting.
Program Bidang Pertanian
Program meningkatkan hasil pertanian dengan pemberian benih dan bibit unggul, Pembukaan jalan usaha tani, pembangunan irigasi, embung serta dam parit:
- Jalan usaha tani tahun 2014-2021: 40 km
- Embung tahun 2014-2021 : 21 unit
- Dam parit tahun 2014-2021 : 19 unit
- Jaringan irigasi desa tahun 2014-2021 : 10,07 km
- Irigasi tanah dalam tahun 2014-2021 : 116 unit
Kemudian pemberian bantuan alat alat pertanian tahun 2014-2021, Pemberian bantuan pupuk bayar pasca panen, Pengolahan lahan gratis; total lahan yang telah diolah (2014-2021) seluas 4970 ha, Subsisdi harga untuk 3 jenis komoditi cabe merah, bawang merah dan gabah
Peningkatan SDM Pertanian melalui :
- pelatihan mesin cacah bahan organik
- pelatihan pembuatan pupuk /pestisida organik atau nabati
- pelatihan pembuatan pakan ternak organik
Pembangunan infrastruktur jalan tahun 2014-2021 :
Hotmix sepanjang 324,53 km, Lapen sepanjang 331,3 km, Cor beton/rabat sepanjang 23,94 km, Jembatan 76 unit,Telford 889,77 km. Selain itu ada Pembukaan/pelebaran dengan gotong royong jalan sepanjang 664,04 km
Disisi Pembangunan infrastruktur sumber daya air ada normalisasi sungai dengan gotong royong sepanjang 49,13 km, Pembangunan saluran irigasi persawahan 46,67 km.
Kemudian pada bidang permukiman ada program peningkatan kualitas rumah layak huni, Jumlah bedah rumah yang telah dilaksanakan sejak tahun 2014-2021 sebanyak dengan 7.336 unit yang tersebar di 15 kecamatan, Pembangunan mck sebanyak 26 unit, Pembangunan mck + ipal komunal sebanyak 10 unit, Pembangunan jaringan air bersih sebanyak 40 unit, Pembangunan septik individual sebnayak 296 unit serta penyediaan air minum berbasis masyarakat (pamsimas) sebanyak 65 unit.
Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Kabupaten Tapanuli Utara Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dideklarasikan pada tanggal 25 September 2015 di Kantor Pusat PBB New York oleh 193 negara sebagai komitmen Agenda Pembangunan Global. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang sudah dilaksanakan selama periode 2000-2015. SDGs merupakan penyempurnaan dari Agenda Pembangunan Global sebelumnya, karena komitmen pembangunan tidak hanya berfokus pada pembangunan manusia, namun juga pembangunan ekonomi ramah lingkungan serta pembangunan lingkungan hidup.
SDGs menempatkan manusia sebagai pelaku sentral dan penikmat hasil pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia atau human wellbeing. Apakah pembangunan akan menghasilkan kesejahteraan yang diinginkan manusia tergantung dari perilaku manusia itu sendiri terhadap alam dan pemanfaatannya untuk tujuan kesejahteraan saat ini dan untuk generasi mendatang. Kemuliaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagian diperlambangkan dalam 17 Tujuan atau Goals yang terukur untuk memudahkan dalam pelaksanaannya.
Meskipun demikian, pembangunan berkelanjutan menuntut manusia untuk memperhatikan keterkaitan (interlinkages) antar ke 17 Tujuan, dan saling ketergantungan antar 167 Target yang diukur melalui 241 indikator dan dengan memperhatikan bahwa alam dan seisinya adalah pembatas kelangsungan kehidupan.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan diuraikan menjadi 17 tujuan, yaitu : (1) Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun; (2) Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan; (3) Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia; (4) Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua; (5) Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan; (6) Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan untuk semua; (7) Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern; (8) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua; (9) Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi; (10) Mengurangi kesenjangan intra dan antarnegara; (11) Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan; (12) Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan; (13) Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya; (14) Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumberdaya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan; (15) Melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati; (16) Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan; (17) Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Penutup
Untuk mewujudkan program visi misi ini pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara di kepemimpinan Nikson Nababan berjalan dengan moto ‘Bersama Kita Bisa’ harus dilandasi tekad untuk bekerja keras dengan ketulusan hati yang bersih dan berkomitmen.
Motto itu bukanlah slogan belaka, namun merupakan implementasi dari suatu dorongan, motivasi dan ajakan bagi setiap pemangku kepentingan agar bersama-sama berkarya-nyata mendukung dan menyukseskan program dimaksud yang mampu merealisasikan terwujudnya kemakmuran Tapanuli Utara dimasa mendatang.
Urgensi untuk mewujudkan visi dan misi lumbung pangan, SDM berkualitas dan Pariwisata itu bukan hanya dipandang cocok untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan, tetapi juga sangat relevan dengan kebutuhan untuk proses pemulihan, stabilitas dan krisis politik pasca penaganan penaggulangan Pendemi Covid 19 serta memasuki tahun pesta demokrasi, Pilkada dan Pemilihan legislatif 2024 mendatang.
Itulah sebabnya, dalam pelaksanaan misi dan visi Pemkab Taput tidak dapat berjalan sendiri, tetapi harus melibatkan berbagai pihak, baik masyarakat maupun kalangan swasta. Pendapat tersebut sejalan dengan pandangan Taschereau dan Compos (UNDP), 1997) juga menyatakan bahwa “Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, kohesi dan keseimbangan peran, serta adanya saling mengontrol yang dilakukan oleh tiga komponen, yaitu Government, Civil Society, dan Business”.
Menurut penulis pihak yang berperan utama dalam implementasi mensukseskan program pembangunan tersebut adalah masyarakat secara umum terlebih yang tinggal di Desa, Politisi, Akademis, praktisi dan pemerintah daerah.
Pemerintah Daerah dalam hal ini seluruh aparatur dan SKPD harus terjun secara langsung sesuai fungsi dan wewenang menyampaikan informasi program kerja Pemkab yang sedang dilakukan hingga rencana kerja yang bakal dikerjakan untuk menyamakan persepsi. Penyampaian informasi pembangunan ini sangat penting mendukung realisasi pencapaian kedepan.
Kemudian, pemerintah harus memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan tersebut. Sebab peran masyarakat sangat ditentukan oleh seberapa besar partisipasi masyarakat dalam pembangunan dalam artian luas minimal pembangunan disekitar Desa tempat tinggalnya, karena masyarakatlah yang paling paham apa yang mesti dilakukan dalam menyejahterakan diri mereka.
Kedua domain peran tersebut merupakan kesatuan nilai yang benar-benar sinergis dan terpadu mewarnai pelaksanaan kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pelayanan masyarakat untuk kesejahteraan Tapanuli Utara kedepan. Wahyu/Red)