Konblok Trotoar Baru Terpasang, Eehh.. Kesenggol Roda Mobil Langsung Jebol

Patrolihukum.com,

Tangsel, Pemasangan konblok trotoar untuk pejalan kaki dan para penyandang disabilitas di jalan Puspem-Parakan yang baru saja selesai pengerjaannya, saat ini sudah banyak yang jebol alias ambruk. Seperti dijalan Benda Baru Barat 14, kejadiannya hanya tersenggol oleh kendaraan roda empat sisi pinggiran exagon konblok trotoar langsung ambruk dan jebol. Sabtu, (09/02/2024).

Pekerjaan proyek pembangunan jalan trotoar dan dreanase Pupem-Parakan dengan panjang kurang lebih 2000 meter yang dilaksanakan oleh CV. Karya Pelita Abadi dengan memakai sumber dana anggaran APBD Kota Tangsel Rp. 13.214.736.000,- waktu pelaksanaan kerja (180 hari kalender) dimulai pada tanggal 26 Juli 2023.

Tenggang waktu yang ditentukan oleh pemerintah Tangsel sudah terbeli, tepat dibulan Februari 2024 semestnya warga Kota Tangsel sudah dapat menikmati infrastruktur fasilitas trotoar dijalan Puspem-Parakan dengan nyaman serta warna lux pavingblok yang akan menjadi warna Kota Tangsel.

Melihat apa yang terjadi pada jalan trotoar Puspem-Parakan yang baru saja selesai pengerjaannya, tidak dapat dinikmati warga Kota Tangsel dan sangat jauh dari harapan yang diinginkan masyarakat. Bila disamakan dengan berjalan di trotoar Jl. Jend. Sudirman Jakarta yang dapat dinikmati oleh pengguna disabilitas dan para lansia berkursi roda. 

“Hal yang berbeda, bagi warga masyarakat Kota Tangsel yang ingin menikmati jalan-jalan santai dari pusat pemerintahan Kota Tangsel untuk menikmati weekend day nya tidak terwujud”.

Salahsatu warga saat ditemui awak media ini (ML) mengatakan, terkait pembangunan proyek jalan trotoar dan dreanase ini tidak memenuhi standar kelayakan untuk sebuah proyek pembangunan, katanya.

Contoh jalan Puspem-Parakan ini, dengan anggaran yang sangat besar namun tidak untuk rakyatnya, kalau kita lihat dari anggaran itu mungkin ini bisa sama dengan jalan trotoar di Sudirman Jakarta atau trotoar di Monas sana. Pemimpin yang memikirkan rakyatnya itu adalah pemimpin yang memberikan fasilitas baik dan dapat dinikmati oleh warga masyarakatnya, bukan hanya jalan trotoar saja tetapi kebutuhan bagi pengguna disabilitas juga dipikirkannya, tambah (ML).

Kalau kita lihat dari pekerjaan jalan Puspem-Parakan ini tidak sesuai harapan hati warga Tangsel dan sangat sarat dengan proyek dipaksakan saja, tidak melihat mutu yang dikerjakan serta tidak ada tingkat keamanan nya. Apabila digunakan oleh warga masyarakat apakah itu sudah layak walaupun hanya untuk di injak-injak, semestinya konsultan untuk pembangunan itu sudah me- research sebelum melakukan kerjaan itu, sehingga membuahkan hasil yang sempurna. 

“Warga pun tidak akan bertanya-tanya lagi kok seperti ini jadinya, warga itu cukup menikmati saja fasilitas yang diberikan dan nyaman ketika melewati jalan trotoar tersebut,” ucapnya.

Masyarakat yang menyaksikan saat ambuknya trotoar itu hanya melongo saja, tidak banyak komentar macam-macam, karena saat pengerjaannya pun sudah terlihat tidak professional. Kalau di lihat dari material yang digunakan itu cukup bagus, tetapi pemasangannya yang kurang memenuhi kelayakan sehingga barangnya bagus menjadi tidak bermamfaat ketika pemasangannya itu tidak sesuai standar, tutupnya. (Red/Alfi).

Bersambung**

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال