Patrolihukum.com// Samosir (26/11/2024) Adapun polemik atau informasi yang meluas di kalangan masyarakyat desa baikpun secara umum, dikarenakan, sambungan air kesetiap para pengguna Tidak jalan.
Penyebabnya,oleh karna dimusim penghujan sering tersumbat di pipa pembuang, yang menyalurkan ke Desa Pardomuan Nauli ,Desa Hatoguan, dan Desa palipi, itulah yang menjadi kendala sampai saat ini ,tegas Jassen Situmorang ,sebagai pekerja pelestarian air.
Program sanitasi air merupakan menjaga kelestarian air bersih di alam dari pencemaran lingkungan. Menciptakan kualitas air yang baik, tentu akan berdampak positif bagi hidup warga Desa Pardomuan Nauli dan desa lain nya yang sudah ada sambungan kerumah masing masing pengguna, Dengan begitu, akan membuat setiap orang tumbuh kembang menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul.
SDM menjadi faktor penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Berhasilnya program sanitasi air, tentu akan berpengaruh positif terhadap kondisi perekonomian.
Seperti adanya pembangunan suatu infrastruktur. Dan memang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Pardomuan Nauli. Namun, dampak dari adanya pembangunan tersebut juga tak kalah penting untuk dipertimbangkan.
Terutama infrastruktur mengenai akses jalan menuju bendungan Sampuran Pangaribuan ,agar lebih mudah dilewati, tentu sangat terkait dengan kepentingan sanitasi air.Jalan menuju bendungan sangat terjal perlu ada perbaikan jalan untuk mempermudah para pekerja pelestarian air untuk mengecek ketika terjadi kemacetan air mengalir.
Dan sangat dibutuhkan juga memasang pipa yang sesuai dengan medannya, dan berkwalitas menghindari gampang bocor pipa aliran air dari bendungan, yang berada di Desa Pardomuan Nauli, sampuran pangaribuan, demi untuk ketahanan bangunan perpipaan dalam jangka waktu yang panjang.
Aliran air dalam pipa tersebut akan terhambat jika tidak disertai dengan adanya sebuah solusi. Solusi harus membuat bak penampung yang sangat bisa menampung debit air, yang dapat menampung volume yang sangat cukup sesuai kebutuhan warga pengguna.
Dari hasil konfirmasi kami sebagai awak media dari warga Desa Pardomuan Nauli Dusun 3 adalah; warganya mengakui bahwa pembangunan perpipaan pada tahun 2021,sudah sangat dirasakan hasilnya bisa mendapatkan air dari hasil pembangunan tersebut.
Namun disamping itu, warga Desa Pardomuan Nauli memohon dengan sangat supaya ada lagi pembenahan yang lebih spesifik untuk mengantisipasi musim hujan dan juga bencana longsor yang mengakibatkan aliran air tidak lancar atau tersumbat.
Adapun cara yang lebih penting didalam pembuatan perpipaan air bersih tersebut ,yakni dengan membangun atau memasang pipa air yang lebih punya ketahanan lama,walaupun terjadi bencana alam seperti longsor pada musim hujan.
Untuk penanggulangan upah pekerja pelestarian air tersebut warga Desa Pardomuan Nauli, Desa Hatoguan dan Desa Palipi sebagai pengguna air, sudah membuat kesepakatan dengan membayar perbulan.Namun pembayaran dari Desa Hatoguan tidak berjalan dengan baik ,sehingga aliran air ke Desa Hatoguan ditutup sementara menunggu dibayar,"Pungkas Jassen Situmorang dan Sarimonang Sinaga sebagai pekerja pelestarian air".Akan tetapi pada saat ini aliran dari Sampuran Pangaribuan sementara mati ,karena musim hujan yang membuat saringan pipanya tersumbat dan juga perpipaan patah ditimpa longsor.
Diakhir keterangan yang kami himpun dari warga Desa Pardomuan Nauli Dusun 3 adalah; dengan rendah hati memohon untuk pembenahan yang lebih spesifiknya,warga tersebut meminta bahan perpipaan diganti dengan pipa kalvanis dan bahan saringan air di bendungan Sampuran Pangaribuan ungkap "Jassen Situmorang dan Sarimonang Sinaga sebagai pekerja pelestarian air di Kampung Batu Jagar".
Saat musim penghujan yang sekarang ini, selalu terkendala lancarnya air mengalir, itulah sala satu faktor penyebabnya sehingga pendistribusian air saat ini menjadi terbengkalai," tegas Sarimonang Sinaga dan Jassen Situmorang ",sebagai pekerja pelestarian air tersebut.
(R.Nurhayati Pakpahan)