Patrolihukum.com// Dunia pendidikan di kota Bekasi kembali tercoreng, dimana adanya dugaan pungli di SDN JATI WARNA 1 yang sangat membebani orang tua murid.
Atas informasi yang diterima awak media dari orang tua murid sebut saja Cinta ,bahwa setiap siswa kelas 6 dikenakan biaya program sekolah sebesar Rp 1.120.000.
Mulai dari
1. Pas Foto Rp 25.000.
2. Pembelian buku pendalaman materi Rp 50.000.
3. Biaya pendalaman materi @ 100.000 X 2 = 200.000
4. Perjusa Rp 120.000
5. Cetak kartu NISN Rp 25.000.
6. Ujian praktek Rp 100.000
7. Outing class / perpisahan ke bandung Rp 500.000
8. Cap 3 jari dan pengambilan ijazah Rp. 100.000.
dengan total Rp 1.120.000.
Cinta menjelaskan, program sekolah ini sangat memberatkan orang tua murid karna banyak ekonomi orang tua murid senasib dengan saya , bisa lepas biaya kebutuhan sehari hari saja sudah sukur belum lagi harus memikirkan biaya setelah tamat nanti untuk melanjutkan ke SMP .
" dimana harga kebutuhan mahal dan kami kan juga harus berpikir biaya kebutuhan anak masuk SMP nantinya, kalau ekonomi kami seperti mereka itu sih enak kan Pak " jelas Cinta
Saat di konfirmasi awak media di ruang kerja nya, Rahmawati selaku Kepsek SDN Jati warna 1 yang didampingi oleh 2 staf nya menyampaikan bahwa hal ini sebelumnya telah di rapat kan bersama orang tua siswa kelas 6 dan telah di sepakati bersama program tersebut. Rabu 05/02/2025.
”Program ini untuk persiapan ujian dan PPDB kita sampaikan semua program- programnya, kenapa timbul ada biaya-biaya seperti ini , yang pertama tidak tercover semuanya di dana BOS dan masalah biaya atas kesepakan bersama ” . terang Rahmawati
”kan kita punya program Guru kelas selama 6 bulan ini, hasil kesepakatan orang tua setuju , masalah biaya atas kesepakatan bersama didalam rapat , didalam rapat itu ada kesepakatan terus . untuk pembiayaan sendiri sampai sekarang duitnya juga belum terkumpul karna memang kita tau keuangan orang tua .
Rahmawati menerangkan, Kita sudah menawarkan ke orang tua silahkan ke Disdik gak berbayar langsung ke Disdik sendiri, kalau dulu NISN dibagikan langsung dari Disdik di cover semuanya , nah sekarang tidak ada ,sebenernya orang tua bisa ngeprin sendiri tapi pada gak percaya.
” foto sudah jadi dan belum bayar semua , udah foto udah jadi dan masih di tukang foto belum saya ambil karna uang nya belum ada ,itu sudah ada nabung dari bulan Juli awal itu 2000 pun saya terima dan Jika nanti anak tidak mampu itu akan di subsidi silang ” tambah Rahmawati
Rahmawati menjelasakan, Untuk pendalam materi, memang buku tidak boleh diadakan , didalam buku tema soal-soal sudah sedikit , memang kita punya soal-soal ujian Bank soal kita punya Cuma kita kan mau memperkaya dan kami membantu anak , jadi bukunya di kasih dulu ke semua ,jadi saya bukan pedagang ada uang ada barang dicicilnya dari tabungan mulai semester 1 dibulan Juli.
Saat awak media menanyakan apakah program ini telah di ketahui pihak K3S, ”program ini sudah disampaikan Ke K3S Pak Suryana , setiap tahun udah ada memang , kita kalau apa apa kan ngajuin Pak sama Kabid SD nya Bu Marwah, kalau instruksi secara langsung sih tidak Cuma tersirat secara lisan dalam arti bukan tersurat” terang nya
Melalui pesan singkat whatsapp, awak media coba komunikasi kepada Kabid SD Marwah Zaitun terkait informasi Rahmawati, namun Marwah Zaitun tidak respon.
H.Ahmad Yani selaku Plt Kadis Pendidikan Kota Bekasi melalui pesan singkat whatsaap menyampaikan kepada awak media ” G betul itu bang…kata bu marwah dg kepsek nya juga g ketemu, tapi coba aja telusur supaya valid setiap berita” terang Ahmad yani. (S.Napit)