Memanfaatkan Situasi, Mediasi Gagal Tatap Muka, Kepsek SMA, N ,1 Onan Runggu Jumpai Orang Tua F S Kerumah Kosan Anak Nya, Dengan Berlaku tidak Sopan

Patrolihukum.com// SAMOSIR  (28/02/2025).Terkait dengan adanya permasalahan di sekolah SMA N 1 Onan Runggu, Kecamatan Onan Runggu ,Kabupaten Samosir, menjadi sorotan dan menuai polemik. Maka  kepsek Manatar Samosir berupaya hanya meredam ,dan menyelesaikan masalah tanpa ada saling mengakui kesalahan ,atau maaf maafan ,sesama orang tua, baikpun sesama siswa.


Setelah pihak korban memberi informasi ini sama awak media, tanggal 14 februari 2025, dan pihak korban juga menuturkan semua permasalahan mulai dari sebelum 17 an Agustus 2024, sampai titik kejadian akhir 13 februari 2025, itu dijelaskan langsung F S, dan orang tuanya, permasalahan dan perbuatan para siswa laki laki selama ini satu persatu.


Setelah awak media bertanya lebih dalam, FS dan orang tuanya menuturkan perlakuan para siswa pelaku selama ini.

Adapun perlakuan : ikatan tali di leher, 

                                 :Tunjang kursi FS saat 

                                     belajar. 

                                 : lemparan benda

                                 : tusukan paku ditangan.

                                 :lontarkan cakap kotor.

                                 : sampai kena batu,

                                  Kena batu dipinggul F,S 

                                  sampai pingsan disekolah.

Dan lain sebagainya, juga pelarangan orang tua korban datang ke Sekolah saat FS ngadu ,itu pernah.


inilah penjelasan dari FS dan orang tuanya saat dikonfirmasi awak media.


Juga hari yang sama, kami sepakat untuk langsung memperjelas semua informasi ini ke sekolah SMA ,N 1 Onan Runggu.

Setibanya disekolah, kami langsung ketemu sama kepala Sekolah yaitu Manatar Samosir di ruangan nya.

Setelah info diterima ,Kepala Sekolah bilang,"Saya tidak pernah tau kejadian ini, dan langsung memanggil para murid laki laki pelaku yang dimaksud F, S. 


Murid yang dipanggil juga datang keruangan Kepsek.

Saat di pertanyakan satu persatu,murid yang dituduh FS, ada yang mengaku perbuatan itu,"ada, namun kami hanya bermain main, ungkap para siswa pelaku, dan ada juga pengakuan siswa mengatakan aku cinta sama F S.dan lain sebagainya.


Hari itu juga,informasi yang ditelusuri awak media ternyata ada kebenaran dari informasi yang di katakan F S dan orang tua korban.


Melihat keadaan FS yang semakin merasakan rintihan sakit,akhirnya pihak sekolah dan pihak orang tua, menyepakati, agar F S dibawalah dulu ke rumah sakit, yaitu: rumah sakit Hadrianus  Sinaga ke Pangururan, guna melakukan pengobatan, dengan biaya di dahulukan oleh pihak sekolah 1,000,000 rupiah. Hari yang sama juga tanggal 14, februari ,2025.


Waktu berjalan, pihak sekolah dan orang tua korban dan teman nya, sepakat untuk melakukan mediasi, tanggal 15, februari, 2025.


Mediasi itu pun berlangsung dilaksanakan tapi tidak membuahkan hasil, karna berbagai hal, pihak orang tua korban dan orang tua pelaku, tidak saling menerima masing masing permintaan.


Inilah penelusuran awak media, untuk melakukan pemberitaan yang berimbang.


Informasi semakin liar dari saudara Carles Manurung, sepertinya menuai polemik dan tidak jelas. pada saat Carles telponan sama rekan media, ada juga dikatakan bahwa uang yang di berikan kepada Kepsek senilai 650 ribu per orang.


Orang tua korban pun semakin terhina dan tertekan, karna  Carles Manurung pun sudah mengunggah di facebooknya di (MSM) Menuju Samosir Maju, dan mencantumkan pohto dari orang tua korban bersama anaknya di facebook. Dianya membilang bahwa," inilah orang yang minta dang dang di SMA N 1, dan juga ada kata katanya membilang bahwa itu  sudah pemerasan, dari kami orang tua.


Akibat unggahan  Carles Manurung di Facebook orang tua korban juga  menyimpulkan buat laporan ke Polres Samosir.


Perlu di jelaskan sekali lagi.


Saat mediasi disekolah hari Sabtu, tepatnya dimulai sekitaran jam 11 wib sampai jam 1 lewat, hasil mediasi gagal dan tidak saling menerima antara orang tua pelaku dan orang tua korban.


Ujung nya pihak korban pulang kerumah tempat kosan anaknya.


Sekitaran jam 4 wib sore, Kepala Sekolah Manatar Samosir, datang ke tempat kosan anaknya, membawa selembar kertas, dan duit 4 juta, dan Pak Manatar Samosir meminta ,agar surat selembar kertas itu ditanda tangani Dormian Gultom ,dan memberi biaya pengobatan, senilai sesuai yang tertulis dikertas 4,000,000, rupiah. Namun uang sampai ketangan Dormian Gultom, senilai 3,500,000 ribu. Dimana selisih permainan uang itu? Perlu di perjelas.


Berhubung karna laporan sudah diterima Polres Samosir,  D Gultom berharap supaya masalah pembullyian dan penganiayaan kepada  anak saya, oleh teman siswa laki laki, bisa terselesaikan secara terbuka dan terang benderang. Oleh karna masalah  itu  anak saya sudah memutuskan  tidak mau lagi sekolah di SMA N, 1, Onan Runggu " tambah nya lagi.


Sampai berita ini kita  naikkan, Kepala Sekolah   Manatar Samosir, tidak menjawab melalui  Whatsapp.

(Jefri Butarbutar)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال