Patrolihukum.com// Samosir (02/10/2025),
Kabupaten Samosir, Kecamatan Onan Runggu ,Desa Onan Runggu. Pelaksana proyek embung hairi Gorat mengaku," sebelum dilakukan kegiatan sudah terlebih dahulu dilakukan sosialisasi, namun para undangan yang hadir saat itu, tidak di dihadirkan secara menyeluruh para pemilik lahan yang berdampak ke embung hairi Gorat," ungakab pak Tambunan saat dikonfirmasi beberapa awak media.
Pak Tambunan dan rekan nya sebagai pelaksana proyek sangat keliru dalam hal keterangan nya kepada awak media, faktanya masih banyak para pemilik lahan tidak pernah dilibatkan dalam hal sosialisasi embung hairi Gorat tersebut, cetus warga pemilik lahan.
Dari semua hasil konfirmasi awak media, kepada beberapa pelaksana proyek, kebanyakan jawaban nya seperti tidak ada transparansi dalam hal pembangunan proyek embung tersebut, yang pasti proyek mulus tanpa hambatan, tanpa memikirkan hasil atau dampak kepada masyarakyat luas khususnya kepada lahan yang terdampak.
Pemilik lahan pun semakin tidak menerima perkataan pak Tambunan sebagai pelaksana proyek, yang mengatakan sudah disosialisasikan sebelum pekerjaan berlangsung. Maka sampai saat hari ini juga, para pemilik lahan belum ada persetujuan.
Yang paling tidak masuk akal, dan tidak seperti biasanya, sala satu dari perangkat Desa Onan Runggu, sering mendekati atau menjumpai para beberapa pemilik lahan yang keberatan, tuk menyampaikan upaya yang sudah dikatakan yang punya proyek kepada dia, atau dianya utusan dari Desa, namun para pemilik lahan mengatakan, kami tidak setujuh," ada apa? Ungkap beberapa warga.
Inilah hasil penelusuran awak media.
Saat awak media menelusuri dan mempertanyakan keberadaan proyek tersebut, bisa dikatakan sangat minim transparansi baikpun keterbukaan, apalagi terkait pagu anggaran tidak ada dicantumkan di plang proyek yang sudah terpasang.
Mengenai pemasokan BBM juga, pak Tambunan mengatakan pengadaan BBM, itu disediakan oleh masyarakyat setempat, namun masyarakyat yang disebutkan, tidak di katakan secara terbuka, siapa pemasok BBM nya, yang ada sebutan namanya adalah kior yang punya panglong di daerah Nainggolan.
Namun setelah pak Tambunan menyebut nama kior, media langsung menelusuri dan mempertanyakan secara langsung tatap muka, Kior yang dimaksud pak Tambunan, tidak ada pengakuan, satu liter pun mengenai BBM, saya tidak ada urusan sama proyek embung hairi Gorat, tegas Kior saat di konfirmasi.
Kior yang punya panglong di Nainggolan membantah, tuduhan dari pak Tambunan tersebut.
Kuat dugaan pemasokan BBM di proyek embung hairi Gorat itu, adalah BBM subsidi, seperti informasi yang beredar.
Namun pak Tambunan sebagai pelaksana proyek, seperti membantah saat dikonfirmasi , namun dianya tidak mau memberitahukan dari mana asal BBM yang di pergunakan alat berat jenis excavator.
Informasi pun beredar mengenai BBM subsidi yang ditampung oleh pak Juntak, dianya juga sebagai pengawas di proyek tersebut, namun saat di konfirmasi lewat whatsap nya, tidak ada jawaban atau balasan.
Semoga ada keterbukaan dan transparan kepada kami pemilik lahan, kami selama ini sudah merasa tidak mendapat keadilan dalam hak kami,," ungkap warga lagi.(Jefri Butarbutar/red)