Prabowonomics Institute: Kerugian Bencana di Tapteng, Sibolga, Taput, dan Humbahas Capai Rp 51 Triliun

Patrolihukum.com// SUMUT - Prabowonomics Institute (The Print) melaporkan bahwa perkiraan kerugian akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Humbang Hasundutan mencapai Rp 51 triliun. Kerugian ini merupakan hasil dari bencana yang terjadi di empat daerah tersebut.


Berdasarkan data yang dihimpun, Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami kerugian sebesar Rp 30 triliun, Kota Sibolga Rp 15 triliun, Kabupaten Tapanuli Utara Rp 5 triliun, dan Kabupaten Humbang Hasundutan Rp 1 triliun. Kerugian tersebut diperkirakan setelah melakukan survei ke empat daerah tersebut pada 26 November hingga 2 Desember 2025.


"Kami telah melakukan survei ke lokasi bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan memperkirakan kerugian yang ditimbulkan," ujar Yonge Sihombing, S.E., M.B.A., Ketua Prabowonomics Institute (The Print) dan Ketua Umum Panitia Percepatan Tapanuli (PPPT).


Yonge menjelaskan bahwa jenis kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir dan longsor meliputi kerugian manusia, harta benda, lingkungan, dampak psikologis, dan kerugian lainnya. "Kerugian manusia meliputi kematian, orang hilang, luka-luka, potensi sakit mental, hilangnya masa depan, dan hilangnya rasa aman," jelasnya.


Survei ini didampingi oleh Ir. Juliski Simorangkir, M.M., Wakil Ketua Umum PPPT dan putra kelahiran Adiankoting. Juliski menambahkan bahwa sebagai putra kelahiran Adiankoting, ia sangat prihatin dengan kondisi warga yang terdampak bencana.


Prabowonomics Institute juga menekankan bahwa kerugian akibat bencana dapat diukur dari beberapa indikator, seperti jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana, dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.


"Kami berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian yang serius terhadap bencana ini dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh warga yang terdampak," tutup Yonge.


Dalam kesempatan ini, Prabowonomics Institute juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi bencana. "Kami juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu warga yang terdampak bencana," tambah Yonge.


Prabowonomics Institute akan terus memantau situasi dan memberikan update terkait bencana ini. "Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa bantuan yang dibutuhkan oleh warga yang terdampak dapat segera disalurkan," jelas Yonge.


Dengan demikian, Prabowonomics Institute berharap dapat membantu mengurangi dampak bencana dan membantu warga yang terdampak untuk kembali bangkit. "Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan solidaritas, kita dapat mengatasi bencana ini," tutup Yonge.

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال