Siantar, PATROLI HUKUM.COM, Prajurit Yonif 122/TS melaksanakan kegiatan Aplikasi Komputerisasi Rekam Wajah, Senin (22/04/2019).Kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut (Lakesgilut) Pusat kesehatan Angkatan Darat (Puskesad) ini digelar di Aula Markas Yonif 122/TS.
Kegiatan Lakesgilut Puskesad dipimpin oleh Kalakesgilut Puskesad, Kolonel Ckm drg. Jojo Suharjo, Sp.Bm. dengan 10 anggota Tim Medis Puskesad lainnya.
Kegiatan ini bertujuan dalam rangka proses mengidentifikasi seseorang dengan mendata atau merekam ciri-ciri elemen gigi orang tersebut, dalam proses melakukan identifikasi korban terdapat tiga metode primer yang digunakan yaitu analisa DNA, sidik jari dan Dental record. "Banyak korban baik umum maupun militer yang berhasil diidentifikasi melalui giginya. Hal ini dikarenakan gigi merupakan elemen terkeras yang dapat dijadikan pelengkap identifikasi, "ujar Ketua Tim.
Seorang prajurit dihadapkan pada risiko yang lebih tinggi serta dapat terjadi dimana saja seperti terjadi di daerah operasi, latihan dan penugasan dengan risiko yang paling fatal adalah gugurnya seorang prajurit yang tidak dapat dikenali identitasnya, baik karena luka bakar seluruh tubuh maupun pada keadaan jasad tidak dapat ditemukan langsung dan sudah terjadi pembusukan atau perubahan dikarenakan adanya pengaruh alam keadaan sekitarnya sehingga jasad sulit diidentifikasi (dikenali).Cara yang paling efesien mengindentifikasi jasad yang sudah tidak lagi di kenal dengan cara ciri-ciri elemen gigi orang tersebut.
Sementara itu Danyonif 122/TS Letkol Inf Ahmad Aziz mengatakan, kepada seluruh prajurit Yonif 122/TS agar mengikuti seluruh prosedur oleh tim dari Lakesgilut Puskesad bertugas rekam wajah dan percetakan gigi dimana pelaksanaannya difoto dan dicetak, yang kemudian akan disimpan sebagai data.
"Kegiatan hari ini suatu saat bisa digunakan sebagai proses identifikasi prajurit TNI khususnya 353 orang prajurit Yonif 122/TS, "sebut Danyonif. (Yon122) .(MBN70/Red)
Kegiatan Lakesgilut Puskesad dipimpin oleh Kalakesgilut Puskesad, Kolonel Ckm drg. Jojo Suharjo, Sp.Bm. dengan 10 anggota Tim Medis Puskesad lainnya.
Kegiatan ini bertujuan dalam rangka proses mengidentifikasi seseorang dengan mendata atau merekam ciri-ciri elemen gigi orang tersebut, dalam proses melakukan identifikasi korban terdapat tiga metode primer yang digunakan yaitu analisa DNA, sidik jari dan Dental record. "Banyak korban baik umum maupun militer yang berhasil diidentifikasi melalui giginya. Hal ini dikarenakan gigi merupakan elemen terkeras yang dapat dijadikan pelengkap identifikasi, "ujar Ketua Tim.
Seorang prajurit dihadapkan pada risiko yang lebih tinggi serta dapat terjadi dimana saja seperti terjadi di daerah operasi, latihan dan penugasan dengan risiko yang paling fatal adalah gugurnya seorang prajurit yang tidak dapat dikenali identitasnya, baik karena luka bakar seluruh tubuh maupun pada keadaan jasad tidak dapat ditemukan langsung dan sudah terjadi pembusukan atau perubahan dikarenakan adanya pengaruh alam keadaan sekitarnya sehingga jasad sulit diidentifikasi (dikenali).Cara yang paling efesien mengindentifikasi jasad yang sudah tidak lagi di kenal dengan cara ciri-ciri elemen gigi orang tersebut.
Sementara itu Danyonif 122/TS Letkol Inf Ahmad Aziz mengatakan, kepada seluruh prajurit Yonif 122/TS agar mengikuti seluruh prosedur oleh tim dari Lakesgilut Puskesad bertugas rekam wajah dan percetakan gigi dimana pelaksanaannya difoto dan dicetak, yang kemudian akan disimpan sebagai data.
"Kegiatan hari ini suatu saat bisa digunakan sebagai proses identifikasi prajurit TNI khususnya 353 orang prajurit Yonif 122/TS, "sebut Danyonif. (Yon122) .(MBN70/Red)
Tags
Kodam I/BB