PARTOLI HUKUM.COM, Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait antisipasi virus Covid-19 (Corona) di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara berjumlah 25 orang.Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) nihil alias kosong.
Demikian disampaikan Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Toba, dr.Pontas Batubara didampingi Kepala Dinas Kesehatan Toba, dr.Juliwan Hutapea kepada wartawan di Posko Balige, Minggu (29/3/2020).
Menurut Pontas , dari data Sabtu kemarin (28/3/2020) ada 25 ODP. Data update perhari ini Minggu ,sebanyak 5 ODP selesai pemantauan dan 5 masuk daftar tambah hingga jumlahnya tetap 25 ODP.
Sebaran ke-25 ODP ini di Kabupaten Toba masing-masing di Kecamatan Tampahan 1, Balige (13 ),Laguboti (4), Sigumpar (1), Porsea (3), Lumbanjulu (1) ,Ajibata (1), dan Nassau (1).
WARGA DESA GASARIBU DIIMBAU TENANG SOAL ISU COVID-19
Berita ada warga DKI Jakarta berinisial RM yang yang diisukan karena Virus Covid -19 (Corona) meninggal dunia pada Sabtu (28/3/2020) sempat meresahkan warga Desa Gasaribu, Kecamatan Laguboti,Kabupaten Toba ,Provinsi Sumatra Utara beberapa hari belakangan ini.
Pasalnya , RM diketahui sempat datang ke Desa Gasaribu, Kecamatan Laguboti,Kabupaten Toba ,Provinsi Sumatra Utara pada tanggal 11 Maret 2020 lalu dalam acara pengebumian jasad suaminya di desa kampung halaman almarhum suaminya.
Untuk meluruskan berita ini ,Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Toba melalui Wakil Ketua dr.Juliwan Hutapea mengatakan bahwa inisial RM itu datang pada tanggal 10 Maret 2020 kemudian kembali ke Jakarta tanggal 15 Maret 2020.
"Jadi ada keresahan di masyarakat di desa itu karena ibu RM ini meninggal pada tanggal 28 Maret 2020.Terlepas apa penyakitnya dari kewaspadaan kita untuk masyarakat tidak perlu ragu ataupun panik karena ibu itu hadir di Desa Gasaribu tanggal 10, pasti sudah melewati 14 Hari masa inkubasi kalaupun seandainya penyakit yang seperti kita takutkan sekarang sesudah 14 Hari ,tanggal 24 tentu sudah ada gejala-gejala orang yang kontak sama di sana,"kata Juliwan.
Menurut Juliwan ,pihaknya bekerjasama dengan Polsek Laguboti sudah mengimbau masyarakat di Desa Gasaribu,kalaupun ada gejala-gejala demam atau flu batuk batuk pilek segera memeriksakan kepada petugas kesehatan .
"Jadi saya harapkan masyarakat di Desa Gasaribu tidak perlu panik, dari masa inkubasi nya tidak akan mungkin ada gejala .Tapi tetap kita sarankan masyarakat tetap isolasi mandiri yang tetap di rumah saja,"kata Juliwan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Toba ini mengakhiri.
Turut hadir Sekda Toba Audi Murphy Sitorus, anggota Gugus Tugas diantaranya Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Toba Lalo Simanjuntak, Kadis Pariwisata Jhon Piter Silalahi, dan sejumlah anggota lainnya.(Rahmad,J.S/Red))
Demikian disampaikan Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Toba, dr.Pontas Batubara didampingi Kepala Dinas Kesehatan Toba, dr.Juliwan Hutapea kepada wartawan di Posko Balige, Minggu (29/3/2020).
Menurut Pontas , dari data Sabtu kemarin (28/3/2020) ada 25 ODP. Data update perhari ini Minggu ,sebanyak 5 ODP selesai pemantauan dan 5 masuk daftar tambah hingga jumlahnya tetap 25 ODP.
Sebaran ke-25 ODP ini di Kabupaten Toba masing-masing di Kecamatan Tampahan 1, Balige (13 ),Laguboti (4), Sigumpar (1), Porsea (3), Lumbanjulu (1) ,Ajibata (1), dan Nassau (1).
WARGA DESA GASARIBU DIIMBAU TENANG SOAL ISU COVID-19
Berita ada warga DKI Jakarta berinisial RM yang yang diisukan karena Virus Covid -19 (Corona) meninggal dunia pada Sabtu (28/3/2020) sempat meresahkan warga Desa Gasaribu, Kecamatan Laguboti,Kabupaten Toba ,Provinsi Sumatra Utara beberapa hari belakangan ini.
Pasalnya , RM diketahui sempat datang ke Desa Gasaribu, Kecamatan Laguboti,Kabupaten Toba ,Provinsi Sumatra Utara pada tanggal 11 Maret 2020 lalu dalam acara pengebumian jasad suaminya di desa kampung halaman almarhum suaminya.
Untuk meluruskan berita ini ,Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Toba melalui Wakil Ketua dr.Juliwan Hutapea mengatakan bahwa inisial RM itu datang pada tanggal 10 Maret 2020 kemudian kembali ke Jakarta tanggal 15 Maret 2020.
"Jadi ada keresahan di masyarakat di desa itu karena ibu RM ini meninggal pada tanggal 28 Maret 2020.Terlepas apa penyakitnya dari kewaspadaan kita untuk masyarakat tidak perlu ragu ataupun panik karena ibu itu hadir di Desa Gasaribu tanggal 10, pasti sudah melewati 14 Hari masa inkubasi kalaupun seandainya penyakit yang seperti kita takutkan sekarang sesudah 14 Hari ,tanggal 24 tentu sudah ada gejala-gejala orang yang kontak sama di sana,"kata Juliwan.
Menurut Juliwan ,pihaknya bekerjasama dengan Polsek Laguboti sudah mengimbau masyarakat di Desa Gasaribu,kalaupun ada gejala-gejala demam atau flu batuk batuk pilek segera memeriksakan kepada petugas kesehatan .
"Jadi saya harapkan masyarakat di Desa Gasaribu tidak perlu panik, dari masa inkubasi nya tidak akan mungkin ada gejala .Tapi tetap kita sarankan masyarakat tetap isolasi mandiri yang tetap di rumah saja,"kata Juliwan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Toba ini mengakhiri.
Turut hadir Sekda Toba Audi Murphy Sitorus, anggota Gugus Tugas diantaranya Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Toba Lalo Simanjuntak, Kadis Pariwisata Jhon Piter Silalahi, dan sejumlah anggota lainnya.(Rahmad,J.S/Red))