Dipimpin Kepala BNPB, Pangdam VI/Mlw Rapat Koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur.

PATROLI HKUM.COM,

BALIKPAPAN-Dalam rangka Kunjungan Kerja Kepala BNPB dan Satuan Tugas Covid 19 Nasional  di Provinsi Kalimantan Timur, Pangdam VI/Mulawarman  Mayjen TNI Heri Wiranto, S.E., M.M., M.Tr. (Han) hadiri Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan  Covid-19 di Wilayah Provinsi Kaltim yang dipimpin langsung Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo yang bertempat di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Senin (09/11/2020).

Turut hadir dalam rapat tersebut sebagai pimpinan utama Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, Kaskogabwilhan II, Mayjen TNI Joko Warsito dan Gubernur Kaltim, H. Isran Noor.

Kunjungan kerja ini tidak hanya mendengar laporan penanganan covid-19 di Kalimantan Timur Namun juga beberapa Provinsi di Indonesia. Utamanya yang sempat menginjak zona merah.

Pangdam mengatakan beberapa waktu lalu diawal Covid sampai bulan Agustus yang menonjol adalah Kalimantan selatan, tetapi di awal agustus Kalimantan timur juga meningkat , oleh karenanya sesuai dengan arahan dari pusat bahwa kami segera mengambil langkah-langkah untuk menangani Covid 19 ini.

,”yaitu dengan mendorong perilaku masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, ini yang selalu kita lakukan yang kedua yaitu menurunkan penambahan angka kasus Covid yang selama ini ada sedikit peningkatan dan yang ketiga yaitu bagaimana kita meningkatkan recovery rate khususnya untuk masyarakat atau orang yang sudah terkena Covid 19 dan menurunkan angka mortality rate dengan melaksanakan treatment sejak awal bagi para penderita Covid 19 supaya bisa segera sehat terutama yang mempunyai penyakit bawaan. Kesemua upaya-upaya ini harus dilaksanakan secara maksimal untuk dapat menurunkan perkembangan virus Covid 19”, ujar Pangdam.

Sementara kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menyampaikan ada 8 target satgas penanganan Covid-19, yaitu melindungi yang rentan, tekan kasus, peningkatan testing tracking  treatment, vaksinasi, reagen pcr apd, sosialisasi masif, perubahan perilaku, dan interoperabilitas data.

”Covid-19 ini belum tahu kapan berlalu, saya mengajak masyarakat agar peduli bahwa virus itu nyata dan berbahaya, sehingga masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. 

Dalam kesempatan tersebut Pangdam menambahkan keterangan berkaitan dengan perkembangan mulai tanggal 25 Oktober - 7 November.  "Kemarin angkanya memang ada sedikit penambahan pada kasus penambahan angka positif namun kalau kita bandingkan dengan angka kesembuhan. Untuk  angka kesembuhan selalu lebih besar daripada angka yang penderita Covid saat ini, oleh karena itu ini adalah suatu peningkatan yang sangat luar biasa,” ujar Pangdam. (Marlin)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال