Patrolihukum.com// PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) secara aktif melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan peralatan kepada Masyarakat Perduli Api (MPA) terutama di sekitar wilayah operasinya. Program ini merupakan bagian dari komitmen INALUM dalam mendukung pengembangan masyarakat dan pemulihan ekonomi.
Seperti hari ini Selasa 15-16 Juli 2925 kegiatan yang dilaksanakan selama 2 (Dua) hari ini, PT INALUM melakukan berbagai kegiatan sosialisasi untuk memberikan informasi terkait program-program yang dijalankan, termasuk program bantuan peralatan yang diadakan di Rumah Makan Muslim Libery Tongging Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
Hadir pada kegiatan tersebut dari PT Inalum Sunarno sebagai kepala Konservasi dan Penghijauan, Polres Dairi/Tanah Karo yang mengwakili, Dandim Dairi/Tanah Karo yang mengwakili, Perum Jasa Tirta, UPT KPH XV Kabanjahe, pemerintahan Dairi/Tanah Karo, Kepala Desa Silalahi 1, Kepala Desa Silalahi 3 serta peserta Masyarakat Perduli Api (MPA) dari beberapa desa yang ada di kabupaten Dairi dan Tanah Karo
Sunarno sebagai Kepala Konservasi dan Penghijauan PT Inalum menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan seminar berupa sosialisasi program bantuan, INALUM memberikan penjelasan mengenai persyaratan, prosedur, dan manfaat dari program bantuan peralatan yang ditawarkan pendidikan dan pelatihan:
Selain sosialisasi, INALUM juga memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait penggunaan peralatan yang diberikan, serta memberikan edukasi tentang pengembangan usaha.
Kepala UPT KPH XV Ramlan Barus mengatakan saat menyampaikan pemaparan bahwa api kecil adalah kawan, api besar menjadi lawan.
Kita perlu membenahi diri dengan kesadaran kita sendiri, seperti yang terjadi di kecamatan Silahisabungan bahwa banyak pengunjung yang sembarangan membuang puntung rokoknya, sehingga dapat menimbulkan kebakaran.
Ada juga karena pembukaan lahan, untuk bercocok tanam, sehingga mereka melakukan pembakaran lahan, ketika kecil dipukul-pukul apinya bisa mati, kalau sudah besar mereka lari sehingga terjadilah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) jelas Ramlan Barus.